Cari di Bungur Center blog

Link yang disarankan

Sabtu, 25 Januari 2014

Belanja on-line dan bekerja bergaya mobile belum berarti ramah lingkungan 100%.

Berbarengan dengan semakin tingginya penggunaan Internet dari tahun ke tahun diseantero jagat memasuki dekade awal pertama abad Millennium Baru abad ke-21 terkuak fakta betapa aktivitas Internet on-line ini pun sesunqquhnya tidak sepenuhnya bersifat “green” : ramah lingkungan ; berhubung terdapat sejumlah gambaran potensi meningkatkan cemaran gas rumah kaca. 
Apabila menyimak riset kajian institusi Gartner (tahun 2007) mengungkap bahwa industri TI global berdampak menimbulkan gas rumah kaca : 2% , bahkan apabila seseoranq peselancar Internet tengah melaksanakan aktivitas pencarian informasi menelusuri pencarian dengan mengakses Google pun menyumbang cemaran sekitar 20 miligram ke atmosfir. 

Sementara sekarang terdapat opini yang berkembang bahwa aktivitas belanja on-line dan berkantor gaya mobile yang sementara oleh banyak kalangan pengguna komputer diyakini termasuk gaya yang berorientasi “green life-style” atau ramah lingkungan pun ternyata dalam temuan riset terkini sajian penelitian Professor Phil Blythe, kepala institusi riset IET : Transport Policy Panel and Professor of Intelligent Transport Systems Newcastle University, Inggris perlu dikoreksi kembali kebenarannya. 

Hasil temuan Prof. Phil Blythe dkk. mengungkap bahwa jika pun terdapat penghematan energi yang berhasil didapat dari aktivitas belanja on-line sesungguhnya besaran nilainya hanyasemenjana belaka atau kurang signifikan; demikian yang disimpulkannya berdasar kajian dampak aktivitas “rebound” dari istilah dalam bidang kajian transportasi. 

Adapun persyaratan yang mesti dipenuhi agar aktivitas berbelanja on-line dapat bernilai ramah lingkungan menurut Professor Phil Blythe, maka seorang pengguna Internet hendaknya memperhatikan bahwa; sebaiknya pada saat melaksanakan aktivitas belanja hendaknya melakukan setidaknya pembelian 25 belanjaan, jarak antara rumah dengan lokasi toko tempat pembelanjaan setidaknya 50 km, dan memenuhi faktor 3,5 kali besaran “traditional shopping trips”. 

Sedangkan mengenai aktivitas bekerja dari rumah bergaya mobile diungkapkan ternyata dapat meningkatkan peningkatan penggunaan energi rumah tangga hingga setinggi 30%, dan hal ini pun berkecenderungan pula untuk membuat orang untuk semakin jauh lagi dalam memilih tempat tinggal dari tempatnya bekerja; oleh karenanya hal demikian ini pun berdampak berikut yang bersifat buruk dalam hal meningkatnya penggunaan energi serta besaran tingkat polusi yang diakibatkan berkendaraan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar