Cari di Bungur Center blog

Link yang disarankan

Kamis, 14 Juli 2011

PENELITIAN MANFAAT BERMAIN GAME

Main game sebenarnya bermanfaat atau tidak? Kita sering mendengar efek efek negatif dari main game, seperti sekolah atau kerjaan terbengkalai, pelajaran tertinggal dan sebagainya. Lalu pertanyaannya muncul, apakah ada manfaat dari main game itu?



Di tengah perdebatan pengaruh buruk yang ditimbulkan dari game, ada juga yang melakukan penelitian tentang manfaat yang didapat oleh gamer dari sebuah video game.



Beberapa peneliti dari University of Rochester di New York, Amerika melakukan riset mengenai pengaruh positif dari bermain game. Dalam riset tersebut, para gamers usia antara 18 hingga 23 tahun dibagi menjadi dua kelompok.


Yang pertama, adalah gamer yang dilatih dengan game Medal of Honor (Sebuah game FPS yang cukup terkenal). Mereka main game ini satu jam tiap hari selama sepuluh hari berturut-turut.




Hasil penelitian menyebutkan bahwa para pemain game ini memiliki fokus yang lebih terhadap apa yang terjadi di sekelilingnya, jika dibandingkan dengan mereka-mereka yang jarang main game, apalagi yang tidak main sama sekali. Gamer-gamer ini juga mampu menguasai beberapa hal dalam waktu yang sama atau multitasking bahasa kerennya.



“Video game bergenre action itu menguntungkan, dan ini adalah fakta” kata Daphne Bavelier, ahli syaraf dari Rochester. “Hasil penelitian kami ini juga sangat mengejutkan karena proses belajar lewat main game ternyata cepat diserap seseorang. Dengan kata lain, game dapat membantu melatih orang orang yang memiliki problem dalam berkonsentrasi" tegas Bavelier.



Sementara itu, penelitian untuk kelompok kedua adalah kelompok gamer yang dilatih dengan Tetris. Tak seperti gamer medal of honor, gamer Tetris hanya berfokus pada satu hal pada satu waktu.


Menurut C. Shawn, rekan Bavelier, kesimpulan dari test ini adalah bahwa mereka yang main Medal of Honor mengalami peningkatan dalam visual skill (atau penglihatan).


Bermacam-macam tugas/quest yang terdapat dalam game action (misalnya mendeteksi musuh baru, melacak musuh, menghindari serangan, dll) dapat melatih berbagai aspek dari kemampuan visualisasi terhadap kurikulum Sekolah.



Menurut Professor Angela McFarlane, Direktur Teachers Evaluating Educational Multimedia, "guru-guru mengalami kesulitan untuk memanfaatkan game pada saat jam pelajaran sekolah karena penggunaan video game tidak termasuk dalam kurikulum nasional"



McFarlane menambahkan bahwa, seandainya, game-game tertentu dapat dimainkan di dalam kelas secara legal dan merupakan bagian dari kurikulum, mungkin bukti dari penelitian para ahli tentang manfaat video game dapat dirasakan.



Murid murid yang memainkan game Battle of Hasting (game perang antara Normandia dan Saxon di Hasting) , di mana mereka berperan sebagai prajurit ataupun jendral dalam game tersebut, juga memberikan manfaat bagi para pemainnya.


Penelitian menunjukkan bahwa Game ini membantu meningkatkan skill dalam bernegosiasi, mengambil keputusan, ataupun melakukan perencanaan, dan berpikir strategis.



James Paul Gee, penulis buku "What Video Games Have to Teach Us About Learning and Literacy", berharap suatu saat nanti guru-guru dapat melibatkan game dalam tugas murud-muridnya.


“Kalau ilmuwan dan kalangan militer sudah memanfaatkan game sebagai simulasi dan pengajaran, kenapa sekolah tidak melakukan yang sama?”



Selain itu para peneliti di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika , sudah memulai proyek yang mereka namakan “Education Arcade”. Proyek ini selain melibatkan peneliti, desainer game, pelajar dan mahasiswa, serta mereka yang tertarik dalam mengembangkan dan menggunakan game-game komputer dan video game di dalam kelas.



“Walaupun main game menjadi salah satu hiburan paling populer di dunia dan sudah dilakukan penelitian tentang dampak positif dan negatifnya terhadap gamer, masih saja game sering kali diremehkan.” Itu pernyataan dari Mark Griffiths, profesor di Nottingham Trent University, Inggris.


Untuk menyeimbangkan antara pro dan kontra terhadap game, selama lima belas tahun terakhir ini ia melakukan riset. Hasilnya? “Video game aman untuk sebagian besar gamer dan bermanfaat bagi kesehatan,” ujar Griffiths.



Menurut Griffiths, game dapat digunakan sebagai pengalih perhatian yang ampuh bagi yang sedang menjalani perawatan yang menimbulkan rasa sakit, misalnya chemotherapy.


Dengan main game, rasa sakit dan pening mereka berkurang, tensi darahnya pun menurun, dibandingkan dengan mereka yang hanya istirahat setelah diterapi. Game juga baik untuk fisioterapi pada anak-anak yang mengalami cedera tangan.



Selain itu, bermain game ternyata bisa mengurangi kepikunan pada saat menjelang berumur. “Bermain (videogame) bersama cucu sangat baik bagi para lansia. Sebab, kami tahu bahwa interaksi sosial mampu meningkatkan kemampuan daya pikir para manula,” kata peneliti yang juga profesor psikologi dari University of Illinois, Amerika Serikat, Dr Arthur F. Kramer.


Dalam penelitian yang dilansir jurnal Psychology and Aging edisi Desember disebutkan, studi itu melibatkan 40 lansia sehat dengan range usia antara 60-70 tahun. Awalnya, para partisipan mengikuti beberapa variasi tes mental. Riset tersebut menunjukkan manula yang bermain videogame dengan strategi berat bisa meningkatkan skor mereka berdasarkan jumlah ujicoba daya ingat.



Riset mencakup 49 manula yang secara acak ditugasi untuk main videogame, dan kelompok yang tidak ditugasi main game selama lebih dari sebulan. Kelompok main game menghabiskan waktu 23 jam untuk terlibat dalam “Rise of Nations, video game dimana para pemain berkeinginan mencapai dominasi dunia. Menguasai dunia membutuhkan setumpuk tugas berat termasuk strategi militer, membangun kota-kota, mengelola ekonomi dan memberi makan rakyat. {game-ron-21}



Ketika penelitian berakhir, kemampuan mental mereka kembali diuji. Jika dibandingkan dengan mereka yang tidak memainkan video game, pemain Rise of Nations menunjukkan peningkatan yang lebih besar soal cara kerja otak, ingatan jangka pendek, daya nalar, dan kemampuan berganti tugas.



Jadi manfaat dari bermain game, dapat disimpulkan dalam beberapa point sebagai berikut:


- Bisa menjadi sarana hiburan yang menyediakan interaksi sosial.


- Membangun semangat kerja sama atau teamwork ketika dimainkan dengan gamers-gamers lainnya secara multiplayer.


- Bagi manula (lansia) , bisa mengurangi efek kepikunan.


- Meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri anak saat mereka mampu menguasai permainan.


- Mengembangkan kemampuan dalam membaca, matematika, dan memecahkan masalah atau tugas


- Membuat anak-anak merasa nyaman dan familiar dengan teknologi – terutama anak perempuan, yang tidak menggunakan teknologi sesering anak cowok.


- Melatih koordinasi antara mata dan tangan, serta skill motorik.


- Mengakrabkan hubungan anak dan orangtua. Dengan main bersama, terjalin komunikasi satu sama lain.


- Bisa membantu memulihkan kesehatan untuk beberapa kasus penyembuhan.



Dikutip dari http://ligagame.com/index.php?option=com_content&task=view&id=513&Itemid=1



BERIKUT DAMPAK BURUK BERMAIN GAME (RENTAL PLAYSTATION) DAN KOMENTAR


Dikutip dari http://organisasi.org/dampak-buruk-bisnis-rental-ps-playstation-video-game-bagi-anak-anak-pelajar



Anak-anak memang umumnya masih memiliki pikiran yang polos sehingga mudah untuk tergoda dengan hal-hal yang berbahaya bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Sesuatu yang bagi mereka menyenangkan dan mengasyikkan bisa saja dapat memberi efek yang tidak baik bagi perkembangan fisik dan mental mereka.



Usaha persewaan video game alias rental ps / ps2 atau rental playstation awalnya lahir dari usaha ding dong (arcade) di waktu lampau. Seiring perkembangan zaman, maka mesin dingdong yang kalah pamor dengan mesin video game console rumahan. Dari sisi harga console game seperti sony playstation2, microsoft xbox 360, nintendo wii, dan lain sebagainya lebih murah dibandingkan dengan harga mesin arcade ding dong yang sangat mahal dan gamenya tidak mudah diubah-ubah sesuai keinginan kita.



Rental PS yang hanya memiliki orientasi mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa memikirkan dampaknya bagi konsumen atau pelanggan yang rata-rata anak-anak usia sekolah atau mahasiswa. Selama tidak ada komplain dari penyewa, maka mereka akan terus menjalankan bisnisnya.



Sebenarnya ada lagi bentuk bisnis yang mirip dengan rental ps, yaitu rental game online yang sekilas mirip seperti warnet namun menyediakan game yang terhubung dengan banyak pemain baik dalam suatu jaringan besar. Dari sisi konsumen utama game online biasanya bukan anak-anak kecil sehingga dampaknya tidak separah rental ps dengan pemain mayoritas anak-anak.



Sebenarnya apa saja yang membuat usaha rental ps2 ini memiliki efek yang jelek pada anak-anak :



1. Merusak Mata dan Menimbulkan Kelelahan



Ukuran televisi untuk bermain yang besar dan jarak bermain yang sangat dekat yaitu kurang lebih satu meter dari depan tv jelas dalam jangka panjang akan merusak mata para pemain menimbulkan rabun jauh. Waktu bermain yang panjang dengan permainan yang seru membuat anak lupa istirahat, lupa makan, lupa mandi, lupa belajar, lupa buat pr, lupa pulang dan lain sebagainya. Hal ini dapat memperbesar resiko terserang berbagai jenis penyakit.



2. Menyita Waktu



Menyewa mesin permainan yang biasanya minimal satu jam membuat banyak waktu tersita yang seharusnya bisa dipakai untuk melakukan aktifitas lain yang lebih berguna. Belum lagi kalau waiting list karena sedang ramai atau hobi nonton teman bermain. Tempat atau ruangan yang dilengkapi oleh pendingin udara atau ac serta lantai yang bersih melengkapi kenyamanan konsumen untuk berlama-lama nongkrong di rental ps.



3. Menimbulkan Kecanduan Main dan Membuat Malas Belajar



Jika pikiran anak dipenuhi oleh permainan yang mengasyikkan maka yang dipikirkannya kebanyakan hanya main game seperti ngadu bola we, balapan, berantem satu lawan satu, adu dance, dan lain sebagainya. Sepulang sekolah langsung nongkrong di tempat rental ps, sore juga, malam juga nongkrong. Hal ini membuat anak kekurangan waktu dan konsentrasi penuh untuk belajar dengan baik.



4. Kurang Kontrol Petugas Rental



Usaha yang berorientasi pada keuntungan semata sangat berbahaya karena anak-anak bisa saja cabut atau bolos sekolah hanya untuk main ps. Yang seharusnya ikut les atau bimbel jadi malah nongkong main ps. Yang belum makan, belum tidur siang, belum mandi, dan lain-lain bisa dengan mudah main ps tanpa larangan petugas. Main berjam-jam pun justru sangat disukai petugas rental. Game yang tidak layak bagi anak-anak (belum cukup umur) pun disuguhkan dengan bebas siap tersedia tanpa memikirkan perkembangan mental anak-anak.



5. Menghabiskan Uang Jajan Hanya Untuk Main PS



Anak yang gemar main ps dengan uang jajan yang pas-pasan akan membuat anak itu bersikap boros dan sulit untuk menabung. Baginya yang penting adalah bersenang-senang. Seharusnya anak-anak jangan banyak melakukan aktifitas transaksi yang harus membayar / bayar tanpa didampingi oleh orangtua.



6. Berpeluang Mengajarkan Judi / Taruhan



Taruhan judi bola dan judi adu bola itu sudah biasa banyak dilakukan oleh orang dewasa. Jangan sampai anak-anak kita gemar bertaruh atas apa yang dilakukannya sendiri maupun dilakukan oleh orang lain. Jika anak sudah senang berjudi, maka ke depannya bisa saja si anak jadi tukang judi yang senang menghamburkan uang dengan harapan menang taruhan.



-----



Dan masih banyak lagi sisi buruk dari usaha rental ps. Diperlukan aturan yang ketat bagi pengusaha rental video game console dan game online agar tidak menimbulkan kerugian pelanggan dan merusak masa depan anak-anak kita. Intinya sistem rental ps yang ada sekarang ini sangat tidak mendidik sehingga perlu aturan main yang menguntungkan semua pihak.




KOMENTAR -KOMENTAR


1.Konsentrasi juga sangat berpengaruh


Langsung aja yach... KONSENTRASI JUGA akan berdampak buruk buat anak2 yang aktif dalam bermain game. Hal ini aka mempengaruhi fungsi kerja otak yang dibiasakan menerima perinth cepat. Hal itu akan mengganggu anak2 dalam persiapan belajar memahami ataupunmenhafalkan pelajaran.... Hendaknya KITa dapat menyadari hal2 tsb dari awal... THX




2. Semua Permainan Punya Dampak baik dan buruk


Boleh saja judge playstation memiliki dampak buruk, begitupun semua permainan yg pernah hadir dimuka bumi ini. dan kita tidak boleh menenggelamkan dampak baiknya. dampak yang paling disorot dari semua permainan adalah lupa waktu, sekarang bagaimana menyisiati itu. bagaimana anak tahu kapan waktu belajar kapan waktu bermain, mengapa belajar lebih tidak disukai daripada bermain, mengapa tidak dibuat belajar yg menghibur dan bermain terselip belajar didalamnya.


kita tidak perlu membuat suatu konfrontasi dgn hal ini, yg perlu kita lakukan adalah berkarya untuk membuat semua itu lebih baik, silakan berkarya. :)




3. Benar,ayo berkarya.itu yg harus kita lakukan.seseorang tidak bisa memprotes karya milik orang lain.itu karya mereka dan jika kita protes berarti kita tidak bisa berkarya atau kita tidak mampu berkarya.yang harus dilakukan adlh bagaimana membuat si anak lebih menyukai belajar,mandi,istirahat,makan,dan hal berguna lainnya dari pada main game.



4. Memang benar anak2 butuh permainan untuk menghilangkan setres.Tapi itu tidak boleh terlalu lama,sebab jika terlalu lama bermain waktu untuk belajar menjadi berkurang.Dan anak2 bisa sulit untuk diatur.



5. Jangan gila downg. Kalok game tidak baek buat anak2 dibalek aja to, orangtua ngegame tus anak2 yg kerja, dimana2 tu yg namanya game kan buat hiburan anak2. mosok harus belajar terus, kapan senengge.



6. Didalam Game terdapat pelajaran itu sebenarnya karya kita yang harus launching, mana para programmer, biar kata merusak hak cipta, edit lah setiap game yg ada sehingga, nilai akhir dari permain tersebut sianak menjadi lebih disiplin, menjadi lebih komunikatif, menjadi lebih patuh terhadap orang tua dll....tidak bisa konfrontasi menyalahkan para penyedia layanan sewa games. seperti halnya kita tidak bisa menyalahkan penyedia layanan sewa mobil karena mobilnya di pake untuk zinah. kita harus mensejajarkan kemampuan programmer kita setara atau lebih dengan para pembuat game. jangan malas ayo berkarya



7. Saya seorang gamer, dari kecil sudah kenal game dan selalu berprestasi disekolah dan karir.


menurut saya malah sebaliknya, game malah merangsang kemampuan berfikir dan logika. saya dari kecil sudah mulai menguasai bahasa inggris karena "terpaksa" mau memainkan game (mayoritas game berbahasa inggris) RPG (role playing game), dan terasah kemampuan berfikir logic bila bermain puzzle solved game (resident evil series).



Bila anak2 didampingi oleh orangtuanya dalam bermain game hasilnya pasti positif, atur pembagian waktunya karena masalah waktu ini yg sering menjadi masalah.


akan tetapi bila dilarang malah si anak akan mencuri2 waktu buat main game.



Seorang anak dapat cepat menyerap segala sesuatu bila sesuatu itu disukainya (makanya hrs didampingi) dalam hal ini game.



8. Benar..!!!


Bermain game dalam jangka waktu tertentu juga bisa membuat otak anak menjadi terlatih untuk berpikir cerdas....ya emang sih apapun yg berlebihan itu tidak baik, survey membuktikan anak yg bisa berpikir dalam bermain game biasanya lebih cerdas dibandingkan anak yang tidak pernah maen game..hal tersebut jika disesuaikan dengan jam belajar tidur makan dan bermain....



9. Apakah tulisan anda ini hanya pemikiran subjective saja


Ketika kekerasan yang terjadi di kalangan remaja merebak, film layar, acara televisi, dan video game dikait-kaitkan. Banyak orang dewasa menganggap bahwa media-media hiburan tersebut memberikan dampak buruk pada anak-anak. Pokoknya, mereka menyalahkannya sebagai penyebab timbulnya berbagai masalah. Beberapa penelitian mengungkapkan kaitan antara kekerasan dan perilaku buruk di kalangan anak-anak.



Kenyataannya media-media, termasuk video game, itu tidak selalu menjadi pemicu tindakan kekerasan. Menurut James Paul Gee, dosen di University of Wisconsin-Madison, Amrik sebagian besar yang dituduhkan pada video game tidaklah benar. “Game banyak manfaatnya, kok,” ujar penulis buku What Video Games Have to Teach Us About Learning and Literacy. Jumlah peneliti yang setuju dengan Gee pun makin bertambah. Jika digunakan dengan benar, video game dan game komputer berpotensi sebagai sarana untuk belajar.



Video game yang baik itu menantang, menghibur, sekaligus rumit. Biasanya player butuh waktu 50 sampai 60 jam dengan konsentrasi penuh untuk menamatkan sebuah game. Bahkan anak-anak pun bisa menghabiskan waktu berjam-jam demi gamenya tamat. “Tapi, anak-anak yang menderita ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) tidak bisa main game non-stop 9 jam, karena mereka kesulitan untuk berkonsentrasi,” jelas Gee. “Game membutuhkan konsentrasi yang berbeda dibandingkan dengan pelajaran di sekolah.”



Selama 2-3 tahun mempelajari dampak sosial video game, Gee menemukan bahwa banyak gamer remaja yang pada akhirnya jago komputer. Seorang anak malah sempat jadi asisten dosen waktu ia masih di tingkat satu, soalya pelajaran itu terlalu gampang baginya. Kata Gee lagi, anak-anak yang hobi main game komputer biasanya tahu lebih banyak soal komputer daripada ortunya.



Animal Crossing – Kalo ini membantu anak belajar membaca.



Sim City & Roller Coaster 3 - Sim City dan Roller Coaster Tycoon membantu mengembangkan strategic thinking dan planning skill pada anak.



Menstimulasi Proses Belajar


Game komputer dianjurkan menjadi bagian dari kurikulum sekolah setelah para peneliti menemukan nilai-nilai edukasi. Mereka menyimpulkan bahwa game simulasi dan petualangan – seperti Sim City dan Roller Coaster Tycoon, dimana player dapat membangun masyarakat dan taman hiburan – dapat membantu mengembangkan pemikiran strategis dan skill merencanakan pada anak-anak. Selain itu, para ortu dan guru juga berpendapat game-game dapat meningkatkan kemampuan anak-anak dalam pelajaran matematika, membaca, dan mengeja.



Dalam game Animal Crossing, misalnya, player menjadi karakter yang tinggal di sebuah kota yang penuh dengan binatang. Di tengah game, kamu bisa membeli rumah, bepergian dari satu kota ke kota lain, berkunjung ke museum, dan kegiatan sehari-hari lainnya. Di sela-sela itu, kamu menuliskan pesan untuk player lain dan bicara kepada binatang. Karena anak-anak pada umumnya suka game ini, jadi mereka sering memainkannya berkali-kali. ‘otomatis kemampuan membaca mereka meningkat dengan cepat, walaupun mereka nggak suka membaca.



Beberapa waktu lalu diadakan penelitian terhadap 700 anak usia 7 sampai 16 tahun. Lewat hasilnya terungkap bahwa anak-anak pada usia tersebut lebih suka main game berdua atau rame-rame daripada main sendirian. So, siapa bilang gamer itu individualis?



Penelitian lain dilakukan oleh Teachers Evaluating Educational Multimedia (Teem) dari Departemen Pendidikan di Inggris. Profesor Angela McFarlane, Direktur Teem, menegaskan, “Game bernuansa adventure, quest, dan simulasi memiliki banyak manfaat. Game-game ini cukup rumit dan mampu mengembangkan skill-skill penting untuk anak-anak.” Tidak termasuk game-game arcade dan shooter, loh.



Bahkan game yang mengandung kekerasan pun memiliki sisi positif, tambah Gee. “Grand Theft Auto 3 nggak melulu soal menembak orang,” katanya. Ketika game dimulai, karkater kamu baru keluar dari lapas. Kamu harus mencarikannya pekerjaan, tapi sayang orang yang kamu kenal semuanya penjahat. Selama game berlangsung memang kamu boleh bertarung dan membunuh orang, tapi itu tidak wajib.



“Game menawarkan banyak pilihan,” ujar Gee. Player akan menghadapi dilema moral, interaksi sosial, dan juga memecahkan berbagai problem yang sering kali terjadi dalam kehidupan nyata. Begitu tambah Gee. Selain itu game dapat membuat seseorang tertarik pada hal baru. Habis main game Age of Mythology, kata Gee, anak-anak (kayak anak laki-lakinya yang berumur 8 tahun) mulai suka melihat-lihat buku mitologi di perpustakaan atau chatting dengan grup yang membahas karakter-karakter mitologi. Bagi gamer, sejarah dapat berulang dan hidup kembali lewat game.



10. BEDA ZAMAN. Mungkin zamannya udah beda....zaman skrg permainan bukan lagi pake kelereng,...atau apalah...Yang jelas dulu PS atau internet belum ada. Tolong disesuaikan perbedaan ini.. dan kita cari solusi terbaik. BUKANNYA NAYLAHIN PARA GAMERS AND INTERNETERS.....



11. Bermain Game sesuai porsi nya malah berprestasi. Maaf sebelumnya bukannya membuat kontroversi, ini hanya sebuah cerita nyata. Ada Anak di lingkungan saya yang suka main game tp dia tahu porsi bermainnya setiap hari alias dia bisa membagi waktu antara belajar dan bermain. alhasil dia di sekolah tetap berprestasi dan mampu menembus 10 besar di sekolahnya. mungkin saja ada kasus beberapa yang serupa. Karena tidak semua game berpengaruh buruk. memang ada beberapa game yang seharusnya tidak beredar seperti game kekerasan. tp untuk game seperti permainan sepakbola dan petualangan yang membutuhkan keputusan yang tepat dan kecepatan berpikir akan merangsang anak untuk berpikir cepat dalam mengambil keputusan namun juga tepat. Kebetulan saya juga penggemar game, bahkan sampe menikah dan punya anak sekarang ini saya tetap hobby bermain game sesuai porsinya. hal ini untuk mengurangi stress setelah penat bekerja dan untuk bisa tambah dekat dengan keluarga. karena kalo sudah main PS anak dan istri ikut bermain. Intinya saya tidak pernah bermain sampe lupa kewajiban kita.



12. nge-game itu bikin pinter :)


ngegame itu bikin pinter,sapa bilang main ps anak jadi bodoh.klo emang anak jadi bodoh itu emang dari sono nya wakakakka....bukan karena main game.main game itu merangsang otak,banyak sekali game game yang bisa mengasah kreatifitas,contohnya game game RPG.lagian sekarang ngga cuma anak anak saja yang main PS,orang dewasa juga banyak yang suka main game.hayoo yang nulis artikel ini coba search di google tentang manfaat bermain game...jangan dari sisi jelek nya saja.makasih



13. setuju,,,


bener tuh,,banyak hal positif yg kdg tidak tampak,,yg d perhatikan adalah hal2 yg negatif,yg sbenernya bisa dikontrol dgn peran aktif ortu dan lingkungan,,bginilah masyarakat kita,slalu membicarakan masalah tnp pernah berpikir solusinya,,,padahal byk sekali manfaat yg bisa diperoleh,asal tidak berlebihan,,itu yg dilakukan kebnyakan org barat,bisa lbh proporsional,mrk lbh kreatif dan inovatif dlm mnciptakan sesuatu,,sedikit byk karena game yg tlh menstimulus otak,,,qt tidak ingin generasi kita jd bodoh,,berbondong2 daftar pgawe negeri drpd brusaha jd ilmuwan atw pngusaha,,pantesan negera qt hny trus bkembang,tdk pnh maju,,krn orang2ny pny pikiran yg konservatif,,seperti halny yg nulis artikel ini



14. Setuju, saya setuju.


sekarang ini banyak sekali dari murid SD sampai mahasiswa yang bela belain ke warnet untuk bermain game.


Dampak ini pun membuat tingkat pendidikan di indonesia kurang. Menurut saya karena kurangnya kesadaran dari pribadi sendiri.


Namun halnya, susah sekali untuk menghindari mahasiswa untk ke warnet dgn beberapa alasan.



15. bagi saya sukses pahit. saya rental ps2. memang enak jadi kaya d


bagi saya sukses pahit.


saya rental ps2. memang enak jadi kaya duit terus terkumpul penghasilan berlimpah. tapi orang tua si anak bermain dan menyewa di rental ps saya itu banyak yang di marahi oleh rang tuanya.sampe ada anak yang di tampar dipukul di jotos oleh bapaknya, sampe akhir-akhir ini keselamatan saya juga terancam. jadi gimana mau jalan suksesnya, solusinya dong????



16. ubah pola lama dengan pola baru bos


gak usah rentalin ps2 ps3 psx xbox 360 jasper wii dan sebagainya lagi deh soalnya gak bagus buat anak-anak yang gak bisa membagi waktu. lebih baik buat tempat bimbingan belajar murah dan menyenangkan. anak-anak senang, orang tua senang, kita senang, semua senang. yang penting kita modal otak dulu baca buku yang banyak dan latihan ngajar di depan cermin kaca.



17. tergantung manusianya


semuanya itu tergantung manusianya, mau di bawa kemana tehnologi ini? apa mau dibuat mencerdaskan kehidupan bangsa atau malah merusak generasi bangsa, kalo anda yng tidak setuju dengan dampak yang meracunin anak2 kita, coba anda lihat di warnet dan game centre yg ada di lokasi anda, siapa saja yg ada di dalamnya usia berapa yg paling banyak menggunakan nya dan pada jam jam belajar dan istirahat siapa saja yg ada disana, saya sudah banyak survey bahwa yang ada di sana kebanyakan anak usia sekolah, malah pada jam istirahatpun masih banyak anak2 bermain game, kalo saya tanya sama petugas penjaga nya mereka hanya bilang " pak saya cuma cari sesuap nasi untuk makan, masa ada yg mau kasih saya rejeki saya tolak?"



Nah dari sini bisa kita simpulkan kan bahwa tehnologi itu bisa baik dan bisa buruk tergantung manusianya



dI BUNGUR CENTER juga ada rental Plasystation 2-nya lohhh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar